Pages

Kamis, 13 Oktober 2011

Tuhan Patuh Kepada Manusia.....?.

Alas purwo


Tuhan ternyata patuh kepada manusia, benarkah? Iya memang benar, Tuhan Yang Maha Segala teramat patuh kepada kita manusia. Bagaimana tidak, Tuhan telah berjanji untuk menyayangi manusia. Kita dulu juga berjanji mematuhi-Nya. Lihatlah, walau banyak tindakan keingkaran seperti kekejaman dan kekejian yang terkadang membuat kita hampir - hampir tak percaya bahwa manusia bisa begitu kejam, tetapi Tuhan tetap patuh.

tempatnya bagus gak?..hehe
 
Dia tetap mengirimkan hujan pada musimnya; Dia selalu menyegarkan kembali udara hingga kita tetap bisa bernafas; Dia tetap memerintahkan Matahari dan Rembulan menjalankan rutinitasnya; Dia tak mengeringkan air; Dia tak cabut rasa kenikmatan saat manusia berhubungan seksual kendati itu dilakukan di luar aturan yang ditetapkan-Nya.

Jadi Tuhan begitu patuh kepada kita. Dia menjaga kita. Tapi kita suka ceroboh, iseng, dan kurangajar. Kita kacaukan udara kita ; kita rusak alam kita; kita salah gunakan kenikmatan; kita bikin alam yang dipelihara baik - baik oleh Tuhan menjadi menderita. Tetapi, alam itu punya batas kesabarannya sendiri. Ketika hutan gunung kita peras, alam marah. Mereka bersatu dengan air untuk menciptakan banjir. Tapi kita tak pernah mau sadar juga.

Tetapi rupanya manusia lebih suka memuaskan nafsu sesaatnya ketimbang menciptakan harmoni semesta kecil dan semesta besar.

Jadi kalau saja kita mau hidup sederhana saja, barangkali petaka tak kan sedemikian dahsyat. keserakahan yang membuat banyak hewan punah, hutan di habis, tanah tandus, dan ozon bolong, AIDS muncul, pemanasan global .. ah apalagi petaka yang menunggu di depan mata akibat keserakahan kita. Ya Allah, betapa banyak kearifan yang dibutuhkan di bumi yang makin muram ini.

Alam yang indah dan tenang ini sesungguhnya banyak mengajarkan rahasia bagaimana manusia membangun dirinya menjadi sosok yang berpribadi mulia: tenang, hening dan tegar seperti gunung, ramah seperti kicau burung, bergelora seperti ombak laut dan badai, sabar seperti tanah bumi, penuh kesadaran dan istiqamah . seperti Matahari, lembut seperti cahaya Bulan, dan dermawan seperti udara. Maka aku mesti menyatu dengan alam.

Sumber :

http://www.belantaraindonesia.org

Minggu, 02 Oktober 2011

Kata Mutiara Dalam Film Doraemon

Keterangan gambar :download di google.hehehheehe



Dari beberapa serial Doraemon ada kata mutiara yang terselip didalemnya yang nggak sengaja kita sadari, langsung aja :

Doraemon the movie 2008: “Berbuat kesalahan adalah kelemahan manusia tapi belajar dari kesalahan merupakan kekuatan".

janji nobita ke neneknya: "aku berjanji nek akan menjadi seperti boneka daruma yang selalu segera bangkit tegak kembali dengan muka yang tegar walaupun jatuh terguling-guling.

"hidup itu ternyata penuh perjuangan" - doraemon

pas malam sebelum pernikahan nobita, shizuka ingin membatalkan pernikahan tapi ditolak sama ayahnya: "nobita adalah anak yang baik, selalu mengharapkan kebaikan bagi orang lain, itu adalah sifat manusia yang paling terpuji" - ayah shizuka

waktu doraemon mau pulang ke masa depan, nobita menantang giant sebagai bukti kalo dia bisa hidup mandiri tanpa doraemon dan menang: “aku menang, Doraemon. Pulanglah tanpa rasa khawatir, sebab tanpamu aku masih bisa menang…”

waktu nobita udah gede dan udah jadi ayah: "Meskipun kehidupanku biasa saja, aku bahagia bisa membahagiakan shizuka dan nobisuke, dan tentu saja aku akan selalu berusaha lebih keras untuk lebih membahagiakan mereka."

"aku ingin jadi anak kecil terus, nikmat rasanya hidup tanpa beban" - nobita

waktu nobita kabur dari rumah trus pengen balik lagi: "biarpun menjengkelkan, dia tetaplah ibu yang selalu menyayangi ku"

"kalau terus bergantung pada orang lain, hidupmu akan berantakan" - ayah nobita

"yang pengecut tertinggal sendirian" – nobita
"orang jahat adalah orang yang tidak bertanggung jawab" - nobita

"tidak selamanya kamu jadi anak-anak" - doraemon ke nobita

"binatang itu memang lucu ya, kalau disayang mereka akan balik menyayangi kita" - suneo

"kalau semua bahagia itu sudah cukup membauat aku senang" - nobita

"menghentikan rencana di tengah jalan itu gak baik" - ayah nobita

"biar anak kecil atau orang dewasa, kalua salah ya harus ditegur" - nobita

"melampiaskan kekesalan pada anak adalah hal yang salah" - nobita

"terserah mau jadi apa yang penting berguna bagi masyarakat" - ibu nobita waktu nobita lahir

"orang tua itu kasihan ya, sebab tidak ada lagi yang lebih besar darinya untuk dijadikan tempat mengadu" - doraemon

"jangan menengok ke masa lalu terus, lebih baik belajar dari sekarang untuk masa depan mu" - doraemon

"dulu aku senang sekali bisa sekolah, entah sejak kapan aku jadi malas begini, aku ingin berusaha lebih baik" - nobita

"kita masih bisa mengubah masa depan jika kita semangat" – doraemon
"uang sepantasnya didapat dari hasil kerja keras sendiri" - dorami

"daripada bergantung pada alat2 ku lebih baik kamu kerjakan dengan usaha mu sendiri" - doraemon

"aku sudah berjanji padamu doraemon, jadi aku akan berusaha dengan kemampuan ku sendiri" - nobita

"biarpun sering bertengkar tapi tetap saja kakek dan doraemon adalah sahabat baik" - sewashi (cucu nobita)

"biar hanya permainan, kamu tidak boleh curang" - doremon

"menurutku mimpi itu indah lho..." - shizuka

"kamu harus bertanggung jawab dengan semua perbuatanmu" – doremon
"bercanda itu ada batasnya" - ayah nobita

"orang tua itu juga manusia, terkadang mereka marah karena permasalahan di luar dan melampiaskan di rumah" - suneo

"jangan selalu memilih jalan yang mudah, seperti air yang selalu mengalir ke tempat rendah, tiba -tiba kita sudah ada di tempat paling dasar" - ayah nobita

"manusia dalam kehidupan seperti bejalan mendaki membawa beban berat dan berlari berlawanan dengan angin" - ayah nobita

"orang menjadi besar setelah melewati berbagai rintangan dan penderitaan" - ayah nobita

"datanglah masalah !! kemampuan diri sendiri memang ada batasnya tapi aku akan berjuang sekuat tenaga" - ayah nobita

"kalau kamu memang laki - laki jangan melarikan diri, tabrakkan dirimu dengan masalah" - ayah nobita

"laki - laki yang sejati jika sudah memutuskan mana boleh mundur begitu saja" - ayah nobita

"jangan menangis, niat kalian yang baik sudah cukup berarti bagi ayah" ayah nobita ke nobita dan doraemon
            

 Semoga bermanfat.....

Kamis, 15 September 2011

Selalu ada aja kata orang, so cuek aja lah...hehehe

Foto saya sendiri...(mampang.com)hahhahaha


Tertawa________________________ "Ih kok ketawa ya?".
Menangis________________________________"Cengeng".
Tersenyum______________________________"Gak iklas".
Cembrut_________________________________ "Jelek".
Diam___________________________________"Sok cool".
Berbicara___________________________"Banyak omong".
Menolak_______________________________"Pembelot".
Menerima___________"Tidak punya pendirian dan jati diri".
Pakai jubah_____________________________ "Sok alim".
Pakai celana 2/3________________________"Gak bener".
Pakai peci, baju koko dan sarung_____________"Primitif".
Pakai kaos dan jeans_____________________ "Gak baik".
Pegang tasbih_____________________________"Riya'".
Pegang gitar________________________________"Aib".
Nyantai_________________________"Kurang berwibawa".
Serius_______________________________"Terlalu jaim".
Nanya_______________________"Tanya diri sendiri lah".
Gak nanya________________________________"Gengsi".
Jawab__________________________________"Sok tau".
Gak jawab________________________________"Bodoh".
Aktif____________________________________"Caper".
Pasif___________________________________"Gak asik".
Makan dikit____________________________"Sok juhud".
Makan banyak______________________________"Rakus".
Gak nyapa________________________________"Jutek".
Nyapa________________________________"Sok akrab".
Bikin tenang_____________________________"Gak seru".
Bikin ramai___________________________"Ngajak ribut".

Orang akan selalu berkomentar..kecuali mereka yang mengerti keadaan kita yang tidak berkomentar ,...so cuek ajah...yang penting happy..^_^.

Senin, 12 September 2011

Apa Salahnya, Belajar Dari Syetan..!!!!

maaf... ini foto saya sendiri...hehehe



Malam itu untuk ketiga kalinya maling pendusta itu tertangkap basah oleh Abu Hurairah ketika sedang beraksi mencuri makanan milik kaum muslimin.
Kata Abu Hurairah “Sungguh akan aku bawa menghadap Rasulullah saw. Ini adalah kali yang ketiga kau datang. Padahal kau telah berjanji tidak akan kembali, tapi ternyata kau balik lagi.”
Kata orang itu, “Lepaskanlah aku, akan aku ajari kau beberapa kalimat yang Allah memberikan manfaat pada kalimat-kalimat itu.”
“Apa itu?” tanya Abu Hurairah.
Orang itu menjawab, “Jika engkau hendak tidur, bacalah ayat kursi. Karena Allah akan menjagamu sampai kau bangun, dan syetan tak akan berani mendekatimu.”
Lalu Abu Hurairah pun membebaskannya. Esok hari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya kepada Abu Hurairah tentang tawanannya semalam. Kata Abu Hurairah, “Wahai Rasulullah, dia menyangka bahwa dia telah mengajariku beberapa kalimat yang bermanfaat bagiku, maka aku bebaskan dia.”
“Apa itu?” kata Nabi.
“Dia berkata padaku agar aku membaca ayat kursi sebelum tidur. Dan apabila aku membacanya, maka aku akan dijaga oleh Allah sampai subuh dan tidak akan ada seytan yang mendekatiku,” jawab Abu Hurairah.
“Ketahuilah, sesungguhnya dia telah berkata jujur padamu padahal sebenarnya dia itu pendusta. Tahukah kau siapa orang yang kau ajak bicara selama tiga malam ini, hai abu Hurairah?”
“Tidak.”
“Dia itu adalah setan.” (HR. Al-Bukhari)
Lihat kisah di atas, bagaimana setan mengetahui fadhilah ayat kursi, padahal itu sama sekali tidak ada gunanya bagi dirinya. Malah Abu Hurairah yang memanfaatkan apa yang diajarkan setan kepadanya. Begitulah setan, terkadang dia mengetahui sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, tapi tidak ada manfaatnya bagi dirinya sendiri. Demikian pula dengan manusia. Terkadang seseorang mengetahui hal-hal yang baik dan berguna bagi dirinya, namun ia tidak mengamalkannya. Lalu ilmunya diambil oleh orang lain dan bermanfaat.
Kalau kita perhatikan, hampir tidak ada bedanya atau bahkan tidak berbeda sama sekali antara setan dengan orang yang suka menyuruh untuk berbuat baik tetapi dirinya sendiri tidak melakukan yang dia katakan. Atau orang yang mempunyai banyak ilmu tetapi ilmunya tidak bermanfaat bagi dirinya. Ilmu yang dimilikinya sama sekali tidak ada pengaruhnya bagi kehidupan beragamanya dan fikrahnya. Orang yang seperti ini sama saja dengan setan. Bahkan bisa jadi mereka lebih setan daripada setan. Sebab setan memang dari sananya sudah memproklamirkan dirinya sebagai musuh Allah dan orang-orang mukmin. Jadi wajar kalau mereka tidak mau melakukan amal kebaikan meskipun mereka mengetahui.
Orang-orang model beginilah yang disinyalir oleh Allah Swt dalam firman-Nya, “Apakah kalian menyuruh orang-orang untuk berbuat baik sementara kalian melupakan diri kalian sendiri padahal kalian membaca Al-Kitab?” (Al-Baqarah: 44)
Dalam ayat lain Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian lakukan? Besar sekali kebencian di sisi Allah kalau kalian mengatakan apa-apa yang tidak kalian kerjakan.” (Ash-Shaff 2-3)
Namun meskipun mereka “cuma pintar ngomong”, bukan berarti kita tidak boleh mengambil perkataan mereka. Selama itu tidak melenceng dari Al-Qur`an dan Sunnah, boleh saja kita mendengarkan apa yang mereka katakan. Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu pernah berkata, “Unzhur maa qoola, walaa tanzhur man qoola” Lihatlah apa yang dikatakan, dan jangan kau melihat siapa yang mengatakan.
*   *   *
Ada lagi yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dari setan. Setan itu terkadang berbuat baik kepada kita tetapi sebetulnya malah merugikan atau bahkan mencelakakan. Jadi kita mesti hati-hati dan waspada terhadap segala bentuk kebaikan setan. Karena setan itu licik.
Pernah suatu hari Abdullah bin Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta, hendak pergi ke masjid untuk menunaikan shalat berjamaah. Di tengah jalan dia terjatuh dan terperosok di sebuah lubang. Besoknya Ibnu Ummi Maktum pergi lagi ke masjid seperti biasa, namun kali ini ada seseorang yang berbaik hati yang menuntunya. Tentu saja Ibnu Ummi Maktum heran karena orang itu tidak turut sholat berjamaah. Tetapi Ibnu Ummi Maktum hanya mengucapkan terima kasih seraya berkata “Kau ini baik sekali, siapakah kau ini sebenarnya?” Jawab orang itu, “Aku adalah setan.” Kaget Ibnu Ummi Maktum mengetahui siapa yang telah berbuat baik kepadanya. Kata Ibnu Ummi Maktum, “Apa maksudmu menolongku?” Jawab setan yang berujud orang baik itu “Kemarin ketika kau jatuh terperosok, setengah dari dosamu diampuni oleh Allah. Aku khawatir kalau kali ini kau jatuh lagi, maka habislah dosamu.”
Setan memang licik setan. Dia tolong Ibnu Ummi Maktum bukan karena bermaksud ikhlas ingin menolong. Tapi dia tidak mau kalau sampai dosa Ibnu Ummi Maktum diampuni oleh Allah semuanya. Ada udang dibalik batu, kata orang. Jadi bukannya kita su’uzh-zhon dengan orang-orang yang bertipe macam setan begini. Namun sekadar hati-hati dan waspada.
Sekarang ini banyak orang-orang model setan bergentayangan di sekililing kita. Mereka belajar agama, banyak membaca buku-buku keislaman dan banyak mengetahui hukum-hukum Islam, tapi volume ibadahnya tidak berubah. Iman dan akhlaknya tidak ada bedanya dengan orang yang tidak tahu agama (baca: orang awam). Bahkan bisa jadi akhlak mereka lebih buruk dibanding orang awam. Selain itu juga tidak sedikit orang belajar Islam justru untuk menyerang sendi-sendi Islam yang telah mapan. Atau untuk menyelipkan pikiran nyeleneh dengan mengambil dalil dari Al-Qur`an, Sunnah, sirah, maupun perkataan ulama dalam posisi yang tidak tepat. Seenaknya saja mereka memakai dalil. Tampaknya maksud mereka baik, ingin memperbarui Islam. Namun sejatinya mereka malah menghancurkan Islam dari dalam. Ada lagi yang sering mengisi pengajian di sana-sini, tapi hanya sebatas menyampaikan ilmu. Bermanfaat bagi yang hadir namun tidak ada artinya bagi dirinya sendiri. Memang benar kata sya’ir, ”Al ‘Ilmu bilaa ‘amalin, kasy-syajari bilaa tsamarin.” Ilmu tanpa amal, bagaikan pohon tanpa buah.
Ada beberapa hikmah yang bisa kita petik dari peristiwa yang berkenaan dengan Abu Hurairah dan Abdullah bin Ummi Maktum. Pertama, bukan tidak mungkin ada orang yang buruk akhlaknya dan pas-pasan imannya, tetapi mempunyai ilmu yang bermanfaat bagi orang lain. Kedua, bolehnya kita belajar atau mendengarkan perkataan orang-orang yang “cuma pintar ngomong’ selama itu benar dan tidak melenceng dari Al-Qur`an dan Sunnah. Ketiga, orang yang mempunyai suatu ilmu tetapi tidak mau mengamalkannya, tidak ada bedanya dengan setan. Keempat, kita mesti hati-hati terhadap kebaikan-kebaikan orang-orang model setan ini, karena siapa tahu ada maksud jahad di balik kebaikannya. Juga terhadap pemikiran-pemikiran yang bernada memperbarui agama. Sebab, tak jarang pemikiran-pemikiran yang berkulit pembaruan justru membuat ‘pe-er’ bagi umat Islam.

Lihat juga di :

Selasa, 16 Agustus 2011

dunia ini hanyalah fana

Dunia ini fana...... Tidak baqa....... Jadi apapun yang disini mempunyai sifat yang sama.., fana....... Dulu aku pernah berfikir agar selalu mencari kebahagiaan dan menjauhi kesengsaraan disini........di dunia ini... Lalu setelah tahu bahwa dunia ini fana, jelas berarti kebahagiaan dan kesengsaraan yang ada disini- di dunia ini juga fana...?? Lalu buat apa aku ngotot mencari kebahagiaan dunia dan phobia dengan kesengsaraan dunia...? Toh fana..?? Terus aku mencari dimanakah kebahagiaan sebenar-benarnya dan menjauhi kesengsaraan sebenar-benarnya...??? Tentu juga jawaban pastinya di tempat yang sebenar-benarnya, tidak fana.........alam baka atau yang lebih dikenal disini alam abadi. Artinya akhirat. Berarti itulah yang seharusnya aku perjuangkan sekarang, ya sekarang!? Mulai saat ini, untuk ngotot mencari kebahagiaan di akhirat dan phobia dengan kesengsaraan akhirat.. Karena sekali lagi, jelas kebahagiaan di akhirat- kebahagiaan sebenar-benarnya. Dan kesengsaraan di akhirat, kesengsaraan sebenar-benarnya......?! Dan itu berarti juga sebahagia apapun di dunia, aku jangan sampai terhanyut, mabuk dan sebagainya. Sedang kesengsaraannya, sepaling sengsaranya aku tidak akan mengeluh, takut menjalaninya dan bahkan putus asa, yang kemudian mengakhirinya dengan jalan tidak terhormat.Lalu apa aku harus memberitahu yang lain ya? Bahwa mereka jangan sampai tenggelam seperti aku dalam ketololanku gara-gara tertipuku oleh dunia seperti sebelum ini.........? Mudah-mudahan saja mereka mau memikirkan dan menyikapi secepat mungkin hal ini. Buat apa diteruskan kesesatan, kalau sudah dalam kesadaran...?Tidak perlu dan tidak akan lagi...!!!

Sabtu, 30 Juli 2011

Ketika setan minta pensiun dini Pada Sang Kholik


Mendekati zaman akhir banyak sekali kemaksiatan kemaksiatan yang dibuat oleh manusia. Korupsi berjamaah, perampokan, pemerkosaan, adannya anak hasil dari proses incest (diharamkan dalam sarekat islam) dll sudah banyak terjadi di bumi Allah ini dan dianggap hal biasa.
Maka tak heran jika bumi pun marah dengan kelakuan yang dibuat oleh manusia yang tinggal diatasnya. Banyak sudah bencana yang diturunkan oleh Allah berupa banjir, tsunami, gunung meletus dan bencana kelaparan. Mungkin Allah sudah murka dengan kelakuan manusia yang melebihi setan.
Konon, terjadi percakapan antara setan dengan sang kholik Allah SWT, yang intinya setan minta pensiun Dini darii pekerjaannya mengoda manusia agar mengikuti ajarannya. Setan tidak terima dengan kelakuan bejat manusia yang sering mengatas namakan setan dirinnya. Berikut beberapa Contoh kasus percakapan atara hakim dan terdakwa dimana setan dijadikan kambing hitam :
Contoh 1
Hakim : Mengapa kamu memperkosa pacarmu?
Terdakwa : Maaf yang mulia Pak Hakim, saya khilaf waktu itu. Mulanya saya hanya duduk ngobrol berdua di dalam kamar dengan pacar waktu itu. Selanjutnya terjadilah perbuatan bejat itu. Saya tergoda oleh rayuan Setan pak Hakim.
Contoh 2
Hakim : Mengapa kamu melakukan korupsi, padahal kamu sudah kaya selaku bupati?
Bupati : Mohon maaf yang mulia, saya khilaf. Saya tergoda oleh bujuk rayu setan untuk korupsi. Saya mark up laporan keuangan itu. Tujuan saya agar ada kelebihan uang untuk foya foya dengan selingkuhan saya yang mulia pak hakim.
Hakim : Kamu dosa 2x saodara bupati, korupsi dan selingkuh?
Bupati : godaan setan sangat kuat yang mulia. Saya tergoda untuk menikmati itu semua.
Melihat perilaku antara terdakwa dan bupati diatas, tentunnya setan manapun akan marah besar. Bupati dan terdakwa Yang menikmati hasil kejahatan, tapi setan yang dijadikan kambing hitam. Melihat fenomena diatas konon setan mengajukan pensiun dini kepada Allah SWT untuk pensiun dini menggoda manusia. Karena kelakuan manusia di abad ini sudah melebihi perilaku setan.